
Halo pembaca salamduajari 🙂  pertama-tama mohon maaf karena saya belum bisa mendisiplinkan diri dalam mengunggah tulisan. Niat hati pengen rutin tiap senin dan jumat tapi kok belum jalan-jalan ya haha xD Mudah-mudahan kedepan bisa lebih disiplin. Adapun untuk kali ini, saya menemukan tulisan menarik dari Koran Tempo. Mengingat kemarin kita mengenang hari Sumpah  Pemuda, rasanya menyenangkan juga sesekali diakrabkan lagi dengan sejarah Bangsa. Nah, tulisan ini adalah karangan opini yang mengandung sejarah. Soal niat saya untuk mengunjungi Singapura setelah membaca artikel ini, jujur biasa saja, karena dari dulu tidak pernah gandrung ke sana. Saya juga belum pernah ke Singapura untuk tujuan murni jalan-jalan, baru pernah untuk urusan kunjungan kerja. Â
Adapun niat berbagi artikel ini tidak lain tidak bukan adalah untuk berbagi wawasan. Wawasan saya bertambah setelah membaca artikel ini, semoga Anda juga. Demikian, salam cakrawala!
Singapura, Akil, dan Bung Hatta
Ditulis oleh: Asvi Warman Adam,
Sejarawan LIPI
Singapura menjadi tempat pertemuan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Tubagus Chaeri Wardana, adik kandung Atut, untuk membicarakan soal pemilihan kepala daerah. Demikian disampaikan Pia Akbar Nasution, pengacara Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, kepada media pada 16 Oktober 2013. “Pertemuannya enggak lama kok, cuma 15 menit,” kata Pia. Pertemuan itu berlangsung di Hotel JW Marriot, yang berjarak hanya 500 meter dari RS Mount Elizabeth, tempat Ratu Atut menjalani cek kesehatan. Namun hal ini dibantah pengacara Akil ataupun juru bicara keluarga Atut.
Sebuah media nasional berhasil mencatat bahwa Akil dan Atut berangkat dengan pesawat yang sama, Singapore Airlines SQ 953, pada Sabtu, 21 September 2013. Akil lebih dulu melintas dalam pemeriksaan imigrasi Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta daripada Atut. Akil melintas pada pukul 05.08 WIB, sementara Atut pukul 06.50 WIB. Pesawat SQ 953 jenis Boeing 777-200 itu berangkat pukul 07.55 WIB. Tapi keduanya pulang pada hari yang berbeda. Akil pulang ke Indonesia pada Senin, 23 September 2013, menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 825. Sedangkan Atut baru pulang ke Indonesia pada Rabu, 25 September 2013, menggunakan pesawat SQ 966.
Dalam data yang sama pada saat Akil dan Atut pergi ke Singapura, Wawan juga berada di sana. Wawan berangkat lebih dulu dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, GA 836, pada Jumat, 20 September 2013, pukul 19.00 WIB dan baru kembali ke Indonesia pada Selasa, 24 September 2013, menggunakan pesawat Garuda Indonesia, GA 825.
Continue reading “Singapura, Akil, dan Bung Hatta”